Senin, 14 Desember 2015

Contoh Cerpen 1



AKHIR CERITA SANG KORUPTOR
Karya : Tri S. Budi
Sang surya mulai memancarkan sinarnyake penjuru kota di negeri ini, tanda semua insan baik anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang yang sudah tua untuk memulai aktivitas sehari-hari. Kabar mengenai pemilihan umum akan diadakan menggemparkan negeri ini. Tinggal menghitung hari saja. Menurut rencana pemilu pada kali ini diadakan untuk memilih anggota legislative. Banyak calon legislatife dari berbagai kader sudah memulai aksinya. Kampanye, menyebar pamflet, mengajak piknik ke suatu tempat bahkan politik uang merajalela menjelang hari-hari pemilihan umum berlangsung. Banyak caleg mengorbankan harta bendanya hanya untuk bisa duduk di kursi parlemen. Seperti halnya Pak Andi, berangkat dari keluarga yang mapan, lulusan ilmu politik dan pemerintahan dari universitas terkemuka di negeri ini, mencoba keberuntungannya untuk menjadi anggota dewan. Di mata keluarga Pak Andi jarang dekat dengan sesama anggota keluarga. Di masyarakat pun, Pak Andi kurang bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya. Rumahnya tertutup bagi para tamu, entah itu keturunan dari lahir atau memang sifat dari Pak Andi sendiri.
Pak Andi mempunyai seorang istri yang bernama Atika. Dari hasil pernikahannya Pak Andi dan Bu Atika di karuniai seorang putri cantik yang diberi nama Ardina Nur Annasai. Kehidupan gelamor keluarga ini bisa ditunjukkan dengan Atika yang sering belanja barang-barang branded di tempat perbelanjaan terkenal serta Pak Andi yang suka pergi ke tempat hiburan malam hingga pulang larut malam. Sang anak tidak diurus dengan baik. Sehingga mereka mempercayai seorang pengasuh untuk merawat anaknya. Saat ini Pak Andi telah mempersiapkan segala usaha agar bisa menjadi anggota dewan.
“Kalau tidak tahun ini, kapan lagi. Masak harus nunggu lima tahun lagi.”, begitulah pikir Pak Andi.
Mobil mewah dan tanah warisan orangtuanya ia jual untuk bisa menjadi anggota dewan. Padahal untuk menjadi anggota dewan peluangnya sangat sedikit sekali. Beberapa hari kemudian, pemilu berlangsung. Sebelumnya Pak Andi sudah menyuruh anak buahnya untuk membagikan uang lima puluh ribu rupiah untuk satu pemilih. Cara apapun memang dilakukan oleh Pak Andi. Suasana hati Pak Andi mulai deg-degan menunggu hasil pemilu. Bukan hanya Pak Andi saja tetapi seluruh keluarga besar Pak Andi turut merasakan deg-dgan itu.
“Jika tidak jadi saya bakal rugi banyak.”, suara hati Pak Andi.
Tibalah saatnya pengumuman hasil pemilu dan Pak Andi menjadi anggota dewan di negeri ini. Pak Andi ditempatkan di komisi yang mengurusi alat infrastruktur negara. Singkat cerita Pak Andi sedang menangani proyek pembangunan jalan tol lintas pulau. Sebagai anggota dewan Pak Andi mempunyai wewenang penuh dalam proyek ini. Saat pemilihan tender yang berhak membangun proyek jalan tol lintas pulau adalah PT Majidson. Karena PT Darsono Group tidak terima dengan hasil keputusan tersebut maka PT Darsono Group mencoba menyuap Pak Andi. Pak Andi pun bingung apa yang harus dilakukan sekarang. Sang istri yang tadi pagi meminta untuk dibelikan kalung yang terbuat dari batu akik yang harganya sampai dua milyar. Kalau tidak mau dibelikan Bu Atika minta cerai. Selain itu juga Bu Atika harus perawatan suntik botok yang menghabiskan ratusan juta. Kebutuhan sang anak yang banyak seperti kebutuhan sekolah dan mainan. Atas pertimbangan diatas maka Pak Andi menerima suap dari PT Darsono Group. Pak Andi diberi satu unit apartemen, uang sebesar lima milyar dan tiga unit mobil sedan keluaran terbaru.
Hari demi hari berlalu, tiba-tiba Pak Andi di panggil di lembaga anti korupsi di negeri ini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang sudah merugikan negara. Keputusan lembaga pengadilan menyatakan bahwa Pak Andi dihukum semur hidup dan denda dua milyar. Pak Andi selama ini pernah berpikir bahwa rakyatnya masih banyak yang membutuhkan. Dari dapilnya sendiri banyak keluarga yang masih miskin. Harusnya sebagai pejabat publik ia harus bisa mewujudkan aspirasi dari rakyatnya buka menjadi koruptor. Tapi itulah risiko menjadi anggota dewan. Pak Andi mendekam di penjara, sedang anak dan istri menangis setiap hari tanpa henti. Akhirnya Bu Atika minta cerai kepada Pak Andi dan keluarga Pak Andi hancur entah tak tau gimana. Tak beberapa kemudian Bu Atika meninggal karena kecelakaan serta Pak Andi yang bunuh diri setelah meminum racun tikus. Sedangkan anaknya dititipkan ke panti asuhan. TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar